Hidup penuh dengan perubahan, siapa yg terus meng-upgrade diri menjadi lebih baik maka ia akan meninggalkan pesaingnya yang memilih untuk diam ditempat.
Waktu terus berlalu tanpa terasa sudah sebulan rasanya menulis “Belajar Sukses kehidupan dari seorang peramal (part 1)”…hayoo yang belum baca dibaca dulu ya supaya nyambung 😀, banyak hal yang sudah dilalui tapi rasanya senang sekali bila bisa bercerita dengan saudara budiman. Disini nanti sesuai request dari saudara budiman, penulis coba berusaha menguraikan kelanjutan “Belajar kehidupan dari seorang peramal (part 1)”. Ceritanya adalah…deng dong…Check it dot....
Saat itu awan gelap, mendung mulai bernyanyi, rintihan tangis keluar dari awan dan sesekali keluar kilat disertai batuk yang membuat suasana menjadi mencekam, hujan di kegelapan awan hitam betul-betul menutupi desa penulis. Setiba dari kantor syukurlah suasana menjadi reda…dengan cepat menuju mushola untuk sholat isya’ berjamaah dan diteruskan dengan tahlilan ke tetangga satu RT yg meninggal dunia. Hidup ini begitu singkat seolah saja kemarin beliau masih sholat berjamaah tetapi sekarang beliau meninggal dunia. Tidak ada yang tahu dengan masa depan kita, sehingga melakukan yang terbaik adalah solusi terhindar dari penyesalan di belakang.
Sobat budiman bukannya jadi sok sibuk ini…karena waktu itu lumayan schedulenya agak penuh, ba’da tahlilan bergegas ganti pakaian dan langsung menuju tempat pekan Muharram yang diadakan bapak-bapak pengajian yasinan. Saudara budiman bapak-bapak tersebut di hari yang spesial mengadakan khitanan massal dan santunan anak yatim dan ditutup dengan maulidoh khasanah dari romo KH.Ali Murtadhoh dari Sumobito, jombang. Wah…cukup senang, mengharukan dan banyak ilmu, senangnya bisa bertemu bapak-bapak teman-teman karangtaruna, harunya waktu pembagian santunan ke anak yatim diringi dengan sholawatan indah, banyak ilmu karena romonya benar-benar menghidupkan suasana malam dengan ilmu berbobot tapi dikemas dengan ringan….plus banyak guyon juga… 😊
Sobat budiman selesai membantu merapikan piring dan kursi, saya langsung menuju makam Mbah Sayyid Sulaimaniyah di desa betek, kec.Mojoagung Jombang. Saat itu saya lihat pukul 10.30 wib, disana saya bergabung dengan orang-orang untuk berdzikir & sholat sunnah di Masjid. Setelah ibadah menenangkan hati ini, giliran saatnya jalan-jalan disekitar orang jual beli di makam mbah sayyid sulaimaniyah. Terlihat dari jauh banyak pengunjung bergerombol…hmm dalam hati wah ini sepertinya tempat seorang peramal yang dulu, o…saat didekati ternyata betul ini tempat pedagang seorang peramal, saya amati saat itu pukul 23.15 wib, semua pedagang sepertinya sudah sepi pengunjung tetapi disini masih saja ramai…hebat hebat…
Yang pertama, saat menyuruh pengunjung menadahkan tangan, tidak hanya tangan kiri dan tangan kanan bergantian di tadahkan, tetapi sesekali kedua tangan kanan dijulurkan ke depan seperti tangan orang mau ambil air wudlu. Saat dua tangan menjulur ke depan ki bagus sanjaya melakukan aksi jompa jampi (kata2 semangat) sambil memperlihatkan tangannya keluar asapnya… (hmmm kok bisa ya)😮
Kedua, di waktu pemberian mahar ini, (tentu sebelumnya terdapat jompa jampi kata-kata semangat yang membuat pengunjung menjadi yakin), sekitar 15 pengunjung yang menjulurkan tangannya tidak langsung di tawarkan mahar 30 ribu untuk kebahagiaan tetapi sekitar 7 orang diberikan gratis kertas warna merah yang dibungkus dengan plastik. Namun sebelumnya 7 orang ini diuji satu persatu , for example seperti Ki bagus minta dibelikan minuman karena haus dan pengunjung mau membelikan, sebelum membelikan beliau berkata sudah sudah ini sudah ada minuman saya hanya mengujimu saja, saya uji dirimu pelit atau tidak. Ada lagi yang minta diberikan rokok tetapi sebelum membelikan pengunjung yg mau bergegas membelikan diberitahu tidak jadi. Satu lagi ya contohnya…pengunjung tua berumur sekitar 60 tahun diuji juga dengan ki bagus ini, dengan cara kurang lebih teks scripnya seperti ini :
Kibagus : bapak umurnya berapa???
Pengunjung : 60 th
Kibagus : berarti bapak sudah ada ya sebelum saya lahir karena saya berumur 40 tahun
Pengunjung : iya
Kibagus : berarti njenengan sudah saya anggap seperti bapak saya sendiri nggeh (sambil melihat senyum ke para pengunjung yang lain)
Pengunjung : nggeh
Kibagus : karena saya dan bapak seperti anak sendiri, maka saya anak minta uang 5.000 ke bapaknya buat beli makan…
Pengunjung : iya (sambil membuka dompet dan memilih, memilah uang 5.000 dari dompetnya), lalu memberikan ke kibagus sanjaya..
Kibagus : tidak usah bapak ini hanya ujian saja, dibawa saja lagi kembali uang 5.000 ini, saya hanya hanya menguji
Pengunjung : iya terimakasih, (para pengunjung menjadi lebih yakin karena ternyata tidak meminta uang)
Setelah satu persatu sampai dengan orang yang ketujuh, setelah itu sisanya yg ke delapan pengunjung yang masih menjulurkan tangannya di ajak ngobrol ingin lebih sukses dalam kehidupan seperti berdagang, asmara dan lain-lain. Pengunjung berkata iyaaaa, Maka keluarkan uang 50 ribu untuk mahar kata ki bagus sanjaya, (beberapa pengunjung terlihat kaget karena tidak menyangka harus mengeluarkan 50 ribu karena 7 orang sebelumnya mengeluarkan uang untuk ujian), tetapi walau akagak kaget pengunjung dengan cepat mengeluarkan uang 50 ribu. Saudara budiman setelah diterima Ki bagus Sanjaya, beliau berkata apakah bapak-bapak ikhlas dengan mahar semua ini….pengunjung bilang “ikhlaaaaaaaas”, iya bapak-bapak uang itu mudah untuk dicari tetapi kebahagiaan itu butuh perjuangan. Hal baru yang kedua ini, adalah 7 konsumen dibuat gratis dan 8 konsumen lainnya dibuat berbayar.
Ketiga : sekarang tidak hanya minyak wangi yang diberikan kepada konsumen (pengunjung), mahar 50.000 ini mendapat 10 butir obat warna merah yang saya tidak tahu apa obatnya (feeling saya sepertinya itu seperti vitamin penambah darah), karena setiap pagi pengunjung disuruh mengkonsumsinya agar lebih sehat.
Keempat : dalam beraktivitas Ki bagus sanjaya ternyata memiliki asisten untuk mengisikan obat ke dalam plastik yang diberikan kepada pengunjung saat memberikan mahar. Asisten ini standbay di warung dekat tempat ki bagus berjualan jasa.
Kelima : kalau diamati sampai akhir sepertinya ketika tempat ki bagus sepi pengunjung, terdapat rekan atau teman yang konsultasi ke sana yang membuat pengunjung lain menjadi tertarik untuk melihatnya.
Saudara budiman ternyata banyak yang bisa kita ambil hikmahnya dari aktivitas seorang peramal ini. Selain hikmah yang saya tulis di “belajar kehidupan seorang peramal part 1” masih ada beberapa yg bisa diambil menjadi pelajaran dalam kehidupan kita.
Pertama, Fokus kepada konsumen, ki bagus melakukannya dengan all out, tempo suaranya tidak terlihat capek & berkurang, tatap matanya selalu terlihat optimis melihat para pengunjung yang hadir. Untuk saudara budiman yang biasanya menjadi seorang public speaking biasanya melatih stamina suaranya dengan Olah vocal dan latihan secara konsisten agar terbiasa. Kita pun dalam belajar, berusaha memang diusahakan harus bisa fokus untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Kedua, Inovasi/perubahan, walau terlihat sederhana ki bagus dalam menjual jasanya selalu melakukan inovasi/ perubahan lo saudara budiman. Hal ini terlihat dalam cara memberikan mahar, beberapa waktu yg lalu langsung 1 mahar 30 ribu, nah sekarang beberapa orang di gratiskan lalu separuhnya 1 mahar 50 ribu, dan propertinya selain minyak wangi juga ditambah dengan obat-obatan yang menyehatkan. Hmm brilian…
Ketiga, Kerja tim, untuk mendapatkan hasil yang lebih ternyata memiliki tim akan terasa lebih mudah. Ki bagus sanjaya ternyata memiliki asisten atau teman untuk melakukan ini. Kalau saudara budiman bagaimana sudah punya teman untuk belajar kelompok, partner saling memotivasi dalam bekerja…semoga sudah memiliki…amin
Percaya atau tidak pribadi seperti ki Bagus Sanjaya ini luar biasa bila dilihat dari sudut ilmu Marketing (pemasaran), beliau tidak belajar ke prof.philip kothler (Pakar ilmu marketing) atau Hermawan Kartajaya yang banyak memberikan inspirasi dengan tulisannya (terakhir 100 edisi sudah di muat di jawa pos), ki bagus sanjaya mungkin tidak mengetahui konsep mix marketing 4P, HK 3.0, AIDA, positioning dll tetapi sikap berani, keyakinan, pengalaman & optimis yang membuatnya sukses sampai sejauh ini.
Sobat budiman lihat seorang peramal ini terus melakukan inovasi untuk menggapai sukses, tentu masih banyak lagi orang-orang lain yang melakukannya untuk mengejar suksesnya. Lantas bagaimana dengan ANDA... KITA SEMUA…sudahkah kita terus melakukan VALUE ADDED (nilai tambah) dalam kemampuan & usaha kita…💪
“Bebek penyet” itu semuanya sama, tapi kenapa antar warung ada yang sangat ramai dan sepi dengan pembeli…semua tak lain karena ada barang yg sama tetapi penyajian dengan CARA yang BERBEDA membuat hasilnya berbeda pula, nantikan pula artikel tentang “Belajar cerdas dari penjual Bebek penyet” he3x…😂
Kitapun demikian memiliki GEN untuk sukses, bila mengetahui CARANYA, untuk mendapatkannya tentu membutuhkan proses yang tidak ringan… mari bersama-sama temukan CARANYA.
Salam Sukses
baca juga :
#Belajar Sukses Kehidupan dari seorang peramal (part 1)
#Belajar Sukses Kehidupan dari Kesenian Kuda Lumping
1 komentar:
SAYA SUKA TULISAN ANDA..
-SELALU BERIKAN INSPIRASI DAN SEMANGAT PADA ORANG-ORANG DISEKITAR KITA-
Posting Komentar