Sumpah Pemuda merupakan
salah satu tonggak sejarah pergerakan dalam meraih kemerdekaan RI, tidak terasa
saat ini adalah Hari Sumpah Pemuda yang ke-91. Dengan bertambahnya usia yang
tidak muda lagi apakah para pemuda hari ini (zaman now) sudah seperti harapan sumpah pemuda???.
Batavia (sekarang
Jakarta) pada tanggal 27-28 Oktober 1928, menjadi saksi berkumpulnya pemuda-pemuda
dari berbagai daerah di Nusantara dalam wadah Kongres Pemuda Kedua. Kongres ini
ternyata menjadi awal sejarah dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia, saat itu jauh sebelum Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan pada 17 agustus 1945. Perjuangan pemuda-pemuda di daerah masing-masing
dalam menentang penjajahan, yang selama ini bersifat parsial dan kedaerahan,
disatukan dalam satu semangat yang sama, dalam satu harapan yang sama, bernama
Indonesia.
Perjuangan seluruh elemen bangsa saat itu membuat
Indonesia bisa berdiri tegak dengan bendera merah putih. Berdiri sejajar dengan
negara-negara lain di dunia tanpa terbelenggu dengan penjajahan. Semua hasil
yang diperoleh hari ini tidak terlepas dari peran pemuda didalamnya.
Berikut isi Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada
secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr.
Sunario tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Beda dulu tentu beda pula dengan sekarang, jika
pada zaman setengah abad lalu pemuda memikirkan dan berjuang untuk merebut hak
bangsa ini yang dirampas oleh penjajah. Sehingga apapun akan dikorbankan, tak
terkecuali nyawa sekalipun.
Namun bagaimana pengorbanan generasi muda atau
millennial sekarang?
Meskipun berbeda zaman namun makna perjuangan menurut beberapa orang tidaklah berubah. Yang mungkin berbeda hanya situasi dan kondisinya saja. Sebab itu pulalah strategi perjuangan perlu disesuaikan dengan kebutuhan
Meskipun berbeda zaman namun makna perjuangan menurut beberapa orang tidaklah berubah. Yang mungkin berbeda hanya situasi dan kondisinya saja. Sebab itu pulalah strategi perjuangan perlu disesuaikan dengan kebutuhan
Di zaman sekarang semakin canggihnya teknologi,
pemakaian smart phone, media sosial yang tidak bisa lepas oleh para pemuda
membuat mereka semakin apatis terhadap persoalan-persoalan sosial dan
sekitarnya. Pergaulan semakin bebas tanpa batas, tata kerama kepada guru dan
orang tua semakin berkurang serta ditambah lagi Narkoba yang terus menggerogoti
hidup para pemuda. Dari sini tantangan masih begitu besar,
penjajahan sudah tidak diwilayah fisik melainkan di alam pemikiran-pemikiran
generasi pemuda.
Mari para pemuda lebih bijak dalam pergaulan dan
menggunakan alat-alat teknologi, kita berharap pemuda-pemuda zaman now lebih
baik dari tempo dulu. Sehingga pada era milenial ini setidaknya muncul Generasi
berprestasi, Bebas dari narkoba dan bisa membawa perubahan ke arah yang lebih
baik. aamiin
Generasi berprestasi
Saatnya yang muda yang
berkarya, slogan ini begitu pas bagi generasi millennial. Zaman sekarang mereka
yang dihargai adalah mereka yang berprestasi. Kini era bersaing
mengadu prestasi. Anak-anak muda yang mendapatkan
tempat adalah mereka yang mempersembahkan karya nyata bagi dirinya sendiri,
keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
Maka makna sumpah
pemuda era milenial adalah mengejar sebanyak-banyaknya prestasi demi
membanggakan negeri.
Bebas dari narkoba
Dalam memaknai hari
sumpah pemuda, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah generasi muda
Indonesia harus sehat dan kuat bebas narkoba. Dalam kondisi kekinian
perkembangan global, berbagai persoalan mengancam eksistensi pemuda. Salah satu
ancaman paling besar adalah penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dan pemuda.
Sehingga tantangan yang dihadapi oleh generasi millennial Indonesia semakin
kompleks.
World
Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime
(UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari
penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Sementara di
Indonesia, BNN selaku focal point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun
2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan
pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibu kota provinsi di Indonesia ) mencapai angka
2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar
penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun
atau generasi milenial
Pemuda pembawa perubahan
“Berikan aku 1.000
orang tua akan aku cabut semeru dari akarnya, tapi berikan aku 10 pemuda,
niscaya akan ku guncangkan dunia” kata Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.
Kalimat bung karno tersebut seolah merupakan
gambaran betapa dahsyatnya pemuda sebagai agen perubahan. Tentunya pemuda yang
di maksud adalah pemuda yang berpikir positif dan beprestasi.
Berikut beberapa
contoh pemuda-pemuda hebat yang bisa menginspirasi kita semua. Ibnu Sina dokter
muda Islam yang telah membuka praktek dan menjadi dokter Pribadi khalifah diusia
17 tahun. Usamah bin Zaid menjadi panglima perang yang memimpin ribuan pasukan
pada usia 20 tahun. Thoriq bin Ziyad kurang dari 30 tahun mnjadi komandan
perang yang menaklukan spanyol.
Muhammad Al
Fatih sultan Turki penakluk imperium Paling berkuasa romawi timur saat usia 21
tahun. Mark Zuckerberg pemuda usia 20 tahun yang membuat facebook. Napoleon
Bonaparte pada usia 24 tahun diangkat menjadi seorang jendral dan mnjadi kaisar
perancis. Thomas Alfa Edison menemukan mesin telegraf di usia 23 tahun dan menciptakan
Listrik pd usia 32 tahun. Jendral Sudirman telah memimpin perang diusianya yang
ke 27 tahun dan mnjadi jendral besar diusia 31 tahun.
Setidaknya dunia
sudah mencatat kisah mereka, Semoga kita bisa meneladani perjuangan mereka
dalam meraih kesuksesan di usia muda. aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar