“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)
Sobat semua, Sebuah kalimat indah dari Bung Karno untuk memotivasi kita agar tidak malu dan takut dalam berbuat kebaikan demi meraih kemajuan (kesuksesan).
Kemerdekaan Republik Indonesia kini telah memasuki usia ke 74 tahun, sebuah usia yang cukup matang atau purna tugas bagi seorang manusia. Meski saat ini kita tidak berjuang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah tetapi peran para pelajar dan pemuda sangatlah penting dalam membangun Indonesia yang maju dan bermartabat.
Di era milenial ini, ilmu dan teknologi maju begitu pesat, penjajahan tidak lagi berkutik di wilayah kekerasan melainkan sudah diranah lebih halus (dunia maya) seperti di jejaring sosial atau media internet lainnya. Para pelajar & pemuda kita seolah dibuat apatis (tidak peduli) terhadap lingkungan sosial sekitar, mereka lebih senang berkutat di IG, WA, FB, Twitter, BBM, Lan, game online seperti mobile legend atau lainnya. Tidak tanggung pula untuk menggerogoti akhlak para pelajar kita banyak bermunculan situs-situs tidak bertanggung jawab dan video-video yang bebas sensor.
Semuanya bila tidak diatur dan terkontrol dengan baik membuat jiwa para pelajar & pemuda saat ini “mengkerdil” dan mereka tidak menyadari bahwa persaingan sumber daya manusia semakin meningkat. Belum lagi dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dimana terdapat persaingan bebas diwilayah Asia Tenggara.
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor penting oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa dari para penjajah. Generasi muda adalah generasi harapan bangsa tetapi bila melihat keadaan saat ini cukup membuat hati miris. Banyak kasus yang menimpa generasi muda antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Peranan pemuda khususnya pelajar & mahasiswa ini tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
Mengisi Kemerdekaan
Mengisi kemerdekaan ini bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan yang membangun bangsa dan Negara. Bagi seorang pelajar tugas kita sebagai warga masyarakat adalah belajar yang rajin, ulet, tekun, pantang menyerah dan dengan ikhlas demi mencapai cita-citanya. Serta bisa bermanfaat untuk orang lain dan dibanggakan oleh orang tua. Jika pada hari ini ada diantara para pelajar atau mahasiswa mengalami penurunan nilai/ prestasi, maka sikap yang tangguh adalah bangkit, belajar lebih keras tanpa mengenal putus asa dan percaya kesuksesan akan diraih di masa akan datang.
Tantangan yang lain dalam kemerdekaan saat ini adalah, permasalahan kesenjangan antara kaya dan miskin, pengentasan kemiskinan, penegakan hukum dan pemberantasan KKN. Tentu saja upaya tersebut akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh semua lapisan masyarakat dan aparat penegak hukum. Semua harus mempunyai semangat yang sama untuk berbuat baik dan memberantas kejahatan. Setiap peranan akan berjalan dengan baik bila dilakukan oleh orang yang mempunyai karakter yang baik serta budi pekerti yang mulia. Orang –orang yang menjunjung tinggi prinsip moral dan kebenaran.
Untuk itu penanaman akhlakul karimah kepada pelajar dan pemuda seyogyanya diberikan sejak dini untuk menjadi pondasi dasar bagi mewujudkan manusia yang berperadapan tinggi. Pondasi moral dan ahlak yang luhur itu telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa dalam bentuk Dasar Negara yakni Pancasila. Lima sila dalam Pancasila merupakan penjabaran dari nilai luhur yang ada di masyarakat yang perlu diejawentahkan atau dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai dalam Pancasila tidak sekedar symbol, namun pencerminan peradaban bangsa Inonesia yang luhur dan berbudaya.
Bila masih terdapat para pelajar hari ini yang malas belajar & berprestasi, berarti sesungguhnya dia belum dikatakan ‘MERDEKA’, dan masih terjajah dengan kemalasannya sendiri. Bangkit dan berjuang meraih prestasi.
“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”, itulah perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara.
Salam.. Senyum Semangat Cinta,
Yakin Usaha Sampai
semoga sukses. Amin
Blog Motivasi, Pembahasan Soal-soal Ekonomi dan Wawasan Kekinian ( Always do Your Best and Let Allah do the rest )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar